Good Luck Suamiku!

So...

Resmilah sejak tanggal 12 Oktober kmaren suami saya titelnya: PENGUSAHA.

Eiittsss, bukang pengangguran banyak acara loh, hihihihi.

(kalo iya, sini gw gaplok dulu pake tagihan2!) :)))

Setelah 4 thn nikmatin profesi di zona nyaman, gw salut banget sama keberanian dia ngambil keputusan untuk kluar dari comfort zone ( or he always say, KAMPRET zone. HAHAHA.) dan jadi pengusaha.

Tiap x gw tanya knafa, slalu dia bilangnya:

"Biar ga diomel2in bos & ga perlu jilat2 pantat bos buat promosi, mam."

Dan gw tertampar. Ehhhh MNURUT LOOOO? Gw kan masih karyawan. *nunduk malu*

And he seemed to be the happiest man on earth di tanggal 12 itu.

Di hari trakhirnya, dia blast email say goodbye ke semua colleagues di kantornya, yang di BCC ke gw. -_______-

Dan.....dia pulangnya mukanya berseri2.

Dan gw yang cekot2an di hati.

Mood yang bertolak belakang sekali, yes? (YES!)

Jadi pengusaha pasti butuh modal dong ya, (pengusaha apa cobak yang ga pake modal? COBAAKK SAYA MAU TAUU!) dan kita ambil modalnya dari tabungan kita yang seada2nya.

Mefeetttt bok, tapi karna keyakinan gw atas hitung2an dia yang mantab itu jadilah gw approve.

(ingaaatt, gw Menkeu-nya! *chin up*)

Sbagai istri & emak beranak satu, pastilah ada masa2 kmaren kita ribut2 soal ini itu itung2an modal. Tapi setelah gw liat tiap pagi dia slalu atur jadwal buat meeting sama clients, everyday pulang malem habis meeting ksana sini, tapi tetep mukanya smangat & berseri2, gw jadi sadar. Gw ga pernah liat itu 2 - 3 thn kmaren (sejak pacaran ), slama dia jadi karyawan. I never see him with such spirit before. And I'm so grateful to support him through this journey.

Thank you for being very stubborn to reach our dreams. Thank you for being you, who's very optimistic, hard-working & goal-oriented. For us. 

Rafi will be proud of you, indeed. And me, will always be your 'bising' supporter all the time. (HAHAHAHA, and I'm serious, be prepared for the bising me!)

*kiss2*